Serangan Israel di Gaza Tewaskan Dua Puluh Warga

Serangan Israel di Gaza Tewaskan Dua Puluh Warga

Serangan udara Israel kembali mengguncang Jalur Gaza dan menewaskan setidaknya 20 orang, termasuk anak-anak dan perempuan. Serangan ini menandai eskalasi terbaru dalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina.

Kronologi Serangan dan Jumlah Korban

Serangan terjadi pada dini hari saat warga Gaza masih tertidur. Beberapa rudal menghantam kawasan permukiman padat di bagian tengah Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 20 orang tewas seketika, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Korban tewas mencakup tujuh anak-anak dan lima perempuan. Operasi penyelamatan dilakukan oleh warga dan petugas medis di tengah puing-puing bangunan yang runtuh. Rumah sakit di Gaza kini kewalahan menangani lonjakan korban luka.

Pernyataan Israel dan Reaksi Palestina

Pihak militer Israel mengklaim serangan tersebut sebagai respons atas serangan roket yang sebelumnya diluncurkan dari Gaza ke wilayah selatan Israel. Namun, tidak ada laporan korban jiwa di pihak Israel akibat roket tersebut.

Sementara itu, Hamas menyatakan bahwa Israel telah bertindak brutal dengan menargetkan warga sipil. Mereka berjanji akan membalas serangan tersebut dan memperingatkan bahwa konflik bisa meluas jika serangan tidak dihentikan.

Respon Dunia Internasional

Banyak negara menyampaikan keprihatinan atas jatuhnya korban sipil. Beberapa negara, seperti Turki dan Qatar, mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan Israel dan menyebutnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

PBB menyerukan penghentian kekerasan segera dan mendorong kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan. Namun, belum ada tanda-tanda de-eskalasi dalam waktu dekat.

Kondisi Gaza Semakin Memprihatinkan

Warga Gaza menghadapi situasi yang semakin sulit. Selain kekurangan listrik dan air bersih, fasilitas kesehatan di wilayah tersebut juga sudah berada di ambang kolaps. Banyak warga merasa tidak aman dan terpaksa mengungsi untuk menghindari potensi serangan susulan.

Beberapa organisasi kemanusiaan internasional telah meminta akses untuk mengirimkan bantuan darurat ke Gaza. Namun, akses ke wilayah tersebut masih dibatasi oleh pihak Israel.

Kesimpulan

Serangan udara Israel yang menewaskan 20 warga Gaza memperparah situasi kemanusiaan di wilayah yang sudah lama terkepung. Reaksi internasional menuntut penghentian kekerasan dan penyelidikan independen, namun langkah konkret masih minim. Tanpa penyelesaian diplomatik yang adil, warga sipil akan terus menjadi korban konflik yang tak kunjung berakhir.